kiyonten.desa.id - Bertepatan pada hari Senin Pon, sejumlah wilayah di Desa Kiyonten menggelar tradisi nyadran pada Senin (21/04/2025). Tradisi ini mengandung maksud penghormatan kepada leluhur sekaligus ungkapan syukur kepada Allah SWT.

Meskipun memiliki perhitungan hari yang berbeda, kegiatan Nyadran rutin dilakukan setiap tahunnya oleh sebagian besar masyarakat Jawa termasuk masyarakat Desa Kiyonten. Kali ini kegiatan Nyadran di Desa Kiyonten berlangsung di Dusun Kiyonten, Pondok, Banjar, Sumberan dan Plelen.

Nyadran atau bersih dusun adalah tradisi Jawa yang mengalami akulturasi agama Islam dan sudah ada sejak lama dilaksanakan dan dilestarikan oleh masyarakat Jawa. Kata Nyadran itu sendiri berasal dari bahasa Sansekerta "sraddha" yang memiliki arti Keyakinan atau serangkaian upacara adat yang bertujuan untuk mendoakan roh leluhur yang telah meninggal dunia.

Ketika Islam masuk ke Jawa, para Wali Songo, seperti Sunan Kalijaga, menyesuaikan tradisi sraddha dengan ajaran Islam. Mereka tidak menghapuskan tradisi tersebut, melainkan mengisinya dengan nilai-nilai Islam seperti pembacaan ayat Al-Quran dan doa. 

Khususnya di Dusun Kiyonten, kegiatan Nyadran juga dilaksanakan dengan membaca Tahlil oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta di ikuti oleh masyarakat Dusun Kiyonten. Bertempat dikediaman Mujianto / Kaur Kesejahteraan Desa Kiyonten, kegiatan ini dilaksanakan pada malam Gemblangan atau malam menjelang Nyadran.

Kegiatan nyadran umumnya dilaksanakan oleh masyarakat Desa Kiyonten dengan melaksanakan wilujengan atau selamatan dirumah warga, Sendang dan Makam. Tak hanya itu, kegiatan yang juga baku dilaksanakan pada saat Nyadran adalah membersihkan tempat-tempat sakral atau Sendang sebagai sumber mata air yang memberikan penghidupan bagi warga masyarakat Desa Kiyonten.   

Tradisi Nyadran dilakukan dengan kearifan lokal masing-masing sehingga dibeberapa tempat terdapat perbedaan-perbedaan dalam prosesi pelaksanaannya. Sudah menjadi hal yang pakem dan tidak dapat ditinggalkan di Dusun Banjar, kegiatan Nyadran juga menampilkan unsur budaya Langen Beksan. Kegiatan ini dilaksanakan pada malam harinya setelah kegiatan upacara adat Nyadran selesai dilaksanakan.

Langen Beksan yang dilaksanakan dirumah Sulistiyo ( Kasun Banjar ) juga dihadiri oleh Kepala Desa beserta Perangkat Desa Kiyonten, Babinsa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Adat, Masyarakat Dusun Banjar dan sekitarnya serta sejumlah pegiat kesenian dan budaya. Kegiatan ini dilaksanakan selama semalam sebagai acara puncak Bersih Dusun di Dusun Banjar Desa Kiyonten.