kiyonten.desa.id - Pupuk merupakan bagian yang tak terpisahkan pada sektor pertanian. Pupuk menjadi kebutuhan pokok yang harus terpenuhi untuk menjaga produktifitas tanaman para petani. Namun, belakangan ini masalah pupuk sering menjadi perbincangan di kalangan para petani. Hal itu disebabkan oleh ketersediaan pupuk yang terbatas sehingga para petani merasa sulit untuk mendapatkannya. Selain itu, harga pupuk yang terus melambung tinggi juga memaksa para petani merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkannya.
Mendasar hal itu, Pemerintah Desa Kiyonten melalui Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Kiyonten adakan pelatihan pembuatan Pupuk Organik yang bertempat di Pendopo Desa Kiyonten pada hari Rabu dan Kamis tanggal 21 s/d 22 Desember 2022.
Pelatihan yang diadakan oleh Pemdes Kiyonten dengan menggandeng BPP Kec.Kasreman, di ikuti oleh 25 Peserta yang terdiri dari perwakilan Anggota Kelompok Tani yang berada di wilayah Desa Kiyonten.
Pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari ini, bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat dalam menciptakan berbagai jenis Pupuk Organik dengan bahan yang relatif murah serta dengan cara yang mudah.
Dalam acara pembukaan pelatihan, Sunardi selaku Kades Kiyonten berpesan kepada Peserta untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan. Peserta pelatihan diharapkan nantinya mau mengaplikasikannya dan bersedia menularkan ilmu yang didapatkan kepada warga sekitar tempat tinggalnya. Apalagi di tengah kondisi pupuk kimia yang langka dan cenderung naik harganya, pupuk organik bisa menjadi solusi yang tepat untuk petani saat ini.
Pupuk Organik yang dihasilkan dalam acara pelatihan ini antara lain :
1. Mikro Organisme Lokal ( MOL )
Mikro Organisme Lokal (MOL) merupakan bahan dasar komponen pupuk yang mengandung mikroorganisme tidak hanya bermanfaat bagi tanaman tapi juga sebagai agen dekomposer bahan organik limbah pertanian juga limbah rumah tangga yang dapat meningkatkan peran mikroorganisme tanah yang bermanfaat melalui peningkatan kandungan unsur hara didalam tanah, mengefisienkan penyerapan unsur hara.
2. Ferinsa ( Fermentasi Urine Sapi )
Ferinsa selain dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman, juga berfungsi untuk merubah sifat fisik tanah karena ferinsa banyak mengandung mikroba yang dapat mengembalikan kesuburan tanah. Selain itu, keunggulan Ferinsa ini merupakan pupuk organik cair yang sangat mudah diserap oleh akar tanaman.
3. Agensia Hayati
Agensia hayati adalah setiap organisme berupa jamur, bakteri, virus, nematoda, serangga dan hewan lainnya yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Agensia Hayati kali ini adalah trichodherma dengan bahan jagung cacah 10 Kg yang dimasukkan kedalam plastik kemudian dikukus, langkah selanjutnya pendinginan dan penambahan isolat sebanyak 15 ml. Trichodherma adalah salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida. Jamur ini merupakan penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Trichoderma disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.
4. Biosaka
Biosaka bukan merupakan pupuk dan bukan pula sebagai pestisida, tetapi berperan sebagai elisitor bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus karena mengandung hormon, spora dan bakteri yang tinggi. Biosaka dibuat dari segenggam bahan minimal 5 jenis rumput/daun yang sehat sempurna dicampur dengan 5 lt air dalam wadah, diremas dengan tangan kurang lebih 20 menit tanpa berhenti dan tidak boleh berganti orang hingga ramuan homogen. Penyemprotan dengan cara pengabutan minimal 1 meter diatas tanaman dengan nozzle menghadap keatas dan dosis larutan sebesar 40 ml Biosaka/15 lt air, sisanya disimpan untuk aplikasi berikutnya.
Unduh Lampiran:
Materi Pelatihan Pupuk Organik